Monday 11 March 2013

PENANG Bikin Pening : episode 1

Kenapa saya bilang Penang bikin pening? karena memang begitu kenyataannya. Pergi ke Penang bisa pening karena ngiler lihat makanan enak. Tapi, nanti itu akan saya bahas pada episode ke dua. Sekarang, kita lihat dulu beberapa objek wisata di Penang.

Pada saat saya menjejakkan kaki di Penang, airportnya sedang dalam masa renovasi. Satu yang saya puji dari airport di luar negeri, biar kata lagi renovasi, yang namanya menunggu bagasi tidak selama kalau menunggu bagasi di airport - airport di Indonesia. Kalau di Indonesia, menunggu bagasi keluar itu butuh waktu sampai 1 jam, belum lagi imigrasinya yang ampun - ampun. Petugasnya malas semua. Kalau satu airport ada 5 counter imigrasi, yang buka cuma 2 atau 3 counter, bahkan pada saat rush hour. Ngantrinya bikin semaput, marah, maunya gebrak - gebrak meja suruh cepetan. Jadi total, kalau kita tiba di bandara jam 08.00, bisa keluar bandara paling cepet jam 08.30, dengan catatan bagasi gak pake lama dan imigrasi gak pake lama. Berbeda sekali dengan Penang. Bahkan pada saat renovasi, imigrasinya tetap buka semua counter dan begitu kita ke bagian baggage claim, bagasi kita sudah ada disana, tinggal ambil dan cocokkan dengan baggage tag.

Penang sendiri selain terkenal sebagai salah satu tempat wisata, juga terkenal sebagai wisata medis, alias tempat berobat. Biaya berobat murah, dokternya bagus, rumah sakit tidak matre seperti rumah sakit di Indonesia, petugasnya melayani masih pake hati nurani pula, dan pelayanannya pun baik, belum lagi fasilitas rumah sakit yang baik dan memadai. Banyak orang, biasanya masyarakat Medan, memilih berobat ke Penang biarpun cuma cabut gigi atau tambal gigi! Dan pada saat saya mengantri di imigrasi, tiba - tiba saya lihat ada pasien sudah pakai tabung oksigen, sedang di dorong di atas tempat tidur rumah sakit gitu melewati imigrasi, ada dokternya dan suster yang mendampingi. Wah, pelayanannya bagus banget. 

Di Penang, saya menginap di hotel yang namanya The Gurney Hotel. Wah itu hotel beneran enak deh. Kamarnya luas banget. Hotel bintang  5 seh. Tapi, cuma satu kekurangannya, lift nya bukan main luar biasa lambat dan Maha Lelet. Bayangin aja, untuk menunggu sampai lift sampai di Ground Floor, butuh waktu 10 - 15mnt. Haiizz.. saya sampai membayangkan, kalau saya harus ngantor dan naik lift model begitu, absensi saya bisa merah terus karena telat akibat lift yang lelet. 

Di sepanjang jalan, sejajar dengan The Gurney Hotel, isinya makanan semua. Restoran, kedai makan, pasar makanan, ampe mall berjejer semua. Tentunya Mall nya pun mall yang bagus punya. Bukan model mangga dua, ITC. Begitu tiba, kami semua jalan - jalan mengunjungi wihara. Jadi pusat wisata di Penang adalah dari satu wihara ke wihara lain.

Wihara yang saya kunjungi adalah melihat Pagoda dan patung budha. Jalan menuju wihara ini, kita melalui lorong menanjak, yang isinya para pedagang souvenir, pakaian, dan perlengkapan ibadah agama budha. Tapi, begitu tiba diatas, saya suka tempatnya. Wah, serasa pergi ke China liat pagoda. Cuma tidak tahan sama pedagang disana. Buanyak banget, ampe bingung, karena disaat bersamaan pada teriak - teriak suruh pengunjung mampir. Ada yang pakai bahasa mandarin, ada yang pakai bahasa melayu, ada yang pakai bahasa inggris.

Wihara yang kedua, kita akan diajak melihat patung Dewi Kwan Im raksasa. Tapi pada saat ke sana, patungnya belum rampung benar, juga sedang dalam perawatan dan perbaikan. Jadi tidak bisa lihat dari dekat, cuma bisa lihat dari jauh. Untuk sampai kesana, kita harus naik cable car. Cable car nya berbeda dengan cable car di Genting. Ini cable car besar, dan muat puluhan orang ampe desak - desakan dan tidak bisa bergerak. Tapi sampai di atas, it is worth visit.

Patung Dewi Kwan Im
Wihara ke tiga, adalah the Sleeping Budha, yang di klaim no.2 terbesar setelah Sleeping Budha di Thailand. Arsitektur wiharanya bercampur dengan arsitektur India / agama hindu. Kalau kata sepupu saya, itu budha lagi ngaso :)

The Sleeping Budha
Pintu Masuk Wihara
Tempat berbelanja murah di Penang, terletak di kompleks Tun Abdul Razak Tower. Tidak jauh dari sana, ada mall cukup besar, yang konsepnya seperti ITC Mangga Dua. Barangnya bagus dan murah. Baju yang dijual juga tidak terkesan murahan. Dan di sekitar lokasi tersebut, banyak terdapat cafe dan restoran. Jadi pas deh, abis belanja, kalau lapar, tinggal duduk di salah satu cafe / restoran dan memesan makanan :)


**To be Continued..


1 comment:

  1. Penang itu emang bener-bener surganya kuliner kali ya? Waktu itu kesana dan nginep di deket pantai. Guidenya bilang jangan sampe kita keluar makan diatas jam 7 malam, karena jalanan macet soalnya orang-orang lokal pada keluar buat cari makan. Dan bener aja, cuma telat 5 menit, jalanan macet. Tapi pengalaman disana bener-bener menyenangkan :D

    ReplyDelete